Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial untuk Psikologi: Filsafat Manusia, Sosiologi, dan Antropologi

Sunday, March 30, 2014

Cara Bruno Menuju "Mars"

Peter Gene Hernandez atau yang biasa di kenal Bruno Mars, seorang penyanyi yang lahir di Hawaii, 8 Oktober 1985. Namanya mulai terkenal saat ia berduet dengan B.o.B dalam lagu “Nothin’ On You" dan saat merilis singlenya “Just The Way You Are”. Karier bermusiknya memang singkat, tetapi namanya melejit bagaikan roket dengan penjualan album mencapai 10 juta keping di seluruh dunia.

Bruno Mars sudah dua kali mengadakan konser di Jakarta. Pada 2011, konser promo album pertamanya digelar di Istora Senayan. Dan pada tahun ini, tepatnya tanggal 24 Maret 2014, pria berusia 28 tahun ini menggelar konser keduanya di Jakarta dalam rangkaian konser "Moonshine Jungle Tour" di Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol, dan ia sukses mengajak sekitar 20000 orang berdansa bersama dalam konsernya tersebut.

http://images.detik.com/content/2014/03/25/1371/Bruno-Marsssssss.jpg
Penampilan Brono Mars dalam konser "Moonshine Jungle Tour" di MEIS, Ancol
Bruno Mars mempunyai banyak pendengar dari berbagai macam latar usia, mulai dari remaja hingga orangtua, lelaki maupun perempuan sama banyaknya. Untuk corak musiknya, memang agak sulit untuk menentukannya. Sebab, ia mencampurkan banyak genre lagu mulai dari R&B, pop, soul, rock, hingga reggae.

Selain piawai bernyanyi dan bergoyang, Bruno juga jago dalam memainkan alat musik seperti memetik gitar dan menabuh drum. Aksi-aksi panggung Bruno diposisikan pada peringkat 35 dari 50 aksi panggung terbaik oleh majalah Rolling Stone. Majalah itu menulis, "Aksi Bruno Mars dan bandnya membuat penonton berusia 5 sampai 95 tahun merasa 'konser' itu dibuat untuk mereka".

Jalan kesuksesan Bruno Mars seolah telah tersusun sejak kecil, pada saat berusia 4 tahun untuk pertama kalinya ia muncul di panggung dengan meniru Elvis Parsley serta menyanyikan lagu-lagu Michael Jackson dan The Templations di Hawaii.

Bakatnya pun juga dipengaruhi oleh orangtuanya. Ayahnya, Pete, seorang New Yorker, adalah pemain perkusi. Ibunya, Bernie, berdarah Filipina keturunan “Puerto Rico”, adalah seorang penari hula. Pete dan Bernie memiliki 6 orang anak dan mengenalkan mereka pada berbagai jenis musik, reggae, rock, hip hop, dan R&B. Khusus untuk anaknya yang bernama Peter Gene Hernandez, Pete memanggilnya dengan nama Bruno, berhubung saat berusia 2 tahun, sang bayi bertubuh gempal, mirip dengan pegulat terkenal zaman itu, Bruno Sammartino. Nama itu yang kemudian dipilihnya sebagai nama panggungnya. Dan ketika memikirkan nama belakang untuk Bruno, dia langsung teringat akan para gadis yang menyebutkan dirinya bukan berasal dari bumi, yang lantas membuatnya terpikir akan Mars. Dan jadilah, Peter Gene Hernandez menjadi Bruno Mars, seperti yang kita kenal sekarang.

Setelah lulus SMA, dirinya pun hijrah ke Los Angeles untuk mewujudkan American Dream-nya. Setahun sesudahnya, ia menandatangani kontrak pertamanya bersama Motown Universal. Sayangnya, perbedaan citra dan gaya bermusik Bruno dengan label tersebut membuatnya dipecat bahkan sebelum ia debut. Di sana, ia sempat berkenalan dengan produser sekaligus penulis lagu, Philip Lawrence.

Lawrence yang salut pada Bruno karena menguasai beberapa alat musik seperti gitar, bass, piano dan perkusi akhirnya menyarankan pada Bruno agar mereka bergabung jadi tim untuk berkarya menghasilkan musik-musik latar dan memproduseri musik mereka. Bruno setuju dengan ide itu, mereka pun akhirnya membentuk tim kerja yang mereka beri nama The Smeezingtons.

The Smeezingstons akhirnya berhasil menulis dan memproduseri lagu Brandy (’Long Distance’ dari album “Human”) dan Matiyashu, juga bekerja dengan Canadian hip-hop artist, K’naan (di tahun 2008) dan musisi-musisi lainnya, sebut saja;  credit untuk album Alexandra Burke (’Perfect’ dari album “Overcome”), Travie McCoy (”We’ll Be Alright’ dari album “Lazarus”), empat buah lagu untuk album “Tomorrow” milik Sean Kingston. Juga mega hit “Right Round” dari album ROOTS oleh Flo Rida. Lalu bermunculan lagu-lagu sukses lainnya seperti "Billionaire" yang awalnya di ciptakan untuk Travie McCoy.

Dia jatuh cinta pada lagu itu  dan muncul keinginan untuk menyanyikannya sendiri. Maka, ia menyanyikan lagu "Billionaire" dan "Nothin' On you", kemudian mengirimkan rekamannya kepada Aaron Ray-Schuck dari Artist and Repertoire Atlantic Records. Bentuk digital kedua lagu tersebut menghasilkan lebih dari 4,7 juta dollar AS.

Namanya makin gemilang setelah mengeluarkan album Doo-Wops & Hooligans (2010) dan Unorthodox Jukebox (2012). Jika dihitung sejak pertama kali mengeluarkan album hingga kini, kariernya melesat cepat seolah ia sedang menunggang roket menuju Planet Mars. Dalam 4 tahu, ia dinominasikan untuk 184 penghargaan dan memenangi 61 di antaranya.

No comments:

Post a Comment